}

Sabtu, 06 November 2010

Perkembangan Teknologi Televisi Digital

Pengertian Televisi Digital
Televisi Digital atau lebih dikenal dengan nama DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan system kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televise. Televisi digital merupakan alat ynag digunakan untuk menangkap siaran TV Digital, perkembangan dari system analog ke digital yang mengubah informasi menjadi signal digital berbentuk bit data seperti computer .


System Pemancar pada Televisi Digital
Terdapat tiga standar system pemancar televise digital di dunia, yaitu televise digital (DTV) di Amerika, penyiaran video digital terrestrial(DVB-T) di Eropa, dan layanan penyiaran digital terrestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua standar system pemancar system digital berbasiskan system pengkodean OFDM dengan kode suara MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T.
Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-T sangat fleksibel dan memiliki kelebihan terutama pada penerima dengan sistem seluler. ISDB-T terdiri dari ISDB-S untuk transmisi melalui kabel dan ISDB-S untuk tranmisi melalui satelit. ISDB-T dapat diaplikasikan pada sistem dengan lebar pita 6,7MHz dan 8MHz.
Fleksibilitas ISDB-T bisa dilihat dari mode yang dipakainya, dimana mode pertama digunakan untuk aplikasi seluler televisi berdefinisi standar (SDTV), mode kedua sebagai aplikasi penerima seluler dan SDTV atau televisi berdefinisi tinggi (HDTV) beraplikasi tetap, serta mode ketiga yang khusus untuk HDTV atau SDTV bersistem penerima tetap. Semua data modulasi sistem pemancar ISDB-T dapat diatur untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahan mode ini bisa diatur melalui apa yang disebut kontrol konfigurasi transmisi dan multipleks (TMCC).
Frekuensi sistem penyiaran televisi digital dapat diterima menggunakan antena yang disebut televisi terestrial digital (DTT), kabel (TV kabel digital), dan piringan satelit. Alat serupa telepon seluler digunakan terutama untuk menerima frekuensi televisi digital berformat DMB dan DVB-H. Siaran televisi digital juga dapat diterima menggunakan internet berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai televisi protokol internet (IPTV).


Transisi TV analog ke TV digital
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter (Set Top Box). Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
Proses transisi yang berjalan secara perlahan dapat meminimalkan risiko kerugian terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat mampu mengganti televisi analognya menjadi televisi digital, masyarakat menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi digital.
Bagi operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog. Operator televisi dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya selama ini seperti studio, bangunan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya apabila operator televisi dapat menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara TV digital. Penerapan pola kerja dengan calon penyelenggara digital pada akhirnya menyebabkan operator televisi tidak dihadapkan pada risiko yang berlebihan. Di kemudian hari, penyelenggara penyiaran televisi digital dapat dibedakan ke dalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan, serta penyedia isi.
Perpindahan dari sinyal analog ke sinyal digital sudah dilakukan di sejumlah negara maju beberapa tahun yang lalu. Di Jerman, proyek penggunaan sinyal digital dimulai sejak tahun 2003 di Berlin dan tahun 2005 di Muenchen. Sementara Perancis dan Inggris telah menghentikan secara total siaran televisi analog mereka. Di Amerika Serikat, melalui Undang-Undang Pengurangan Defisit tahun 2005 yang telah disetujui oleh Kongres, setiap stasiun televisi lokal yang berdaya penuh diminta untuk mematikan saluran analog mereka pada tanggal 17 Februari 2009 dan meneruskan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif. Sementara Jepang akan memulai siaran televisi digital secara massal pada tahun 2011.
Perbedaan antara system Televisi Analog dan Televisi Digital

Berikut adalah perbedaan antara sistem televisi analog dan digital :

• Berdasarkan penerimaan gambar lewat pemancar :
> Sistem analog : semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang
> Sistem digital : siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.

• Berdasarkan sistim tranmisi pancarannya :
> Sistem analog : TV kebanyakan di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier
> Sistem digital : gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.sebagai ilustrasi

• Berdasarkan kualitasnya :
> Sistem analog : kurang bagus
> Sistem digital : lebih bagus, karena dengan Format digital banyak hal bisa dipermudah

• Berdasarkan frekuensinya :
> Sistem analog : satu pemancar dengan pemancar lainnya harus dengan frekuensi berbeda
> Sistem digital : satu frekuensi bisa memancarkan banyak siaran TV

Perkembangan TV digital di Indonesia
Industri televisi Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1962 dimulai dengan pengiriman teleks dari Presiden Soekarno yang berada di Wina kepada Menteri Penerangan Maladi pada 23 Oktober 1961. Presiden Soekarno memerintah Maladi untuk segera mempersiapkan proyek televisi. TVRI adalah stasiun televisi pertama yang berdiri di Indonesia.
TVRI melakukan siaran percobaan pada 17 Agustus 1962 dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. TVRI mengudara untuk pertama kali tanggal 24 Agustus 1962 dalam acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sejak saat itu dirintis pembangunan stasiun televisi daerah pada akhir tahun 1964. Kemudian dibentuk stasiun-stasiun produksi keliling (SPK) tahun 1977 sebagai bagian produksi dan merekam paket acara untuk dikirim dan disiarkan melalui stasiun pusat TVRI Jakarta di beberapa ibu kota provinsi. Konsep SPK diadopsi oleh beberapa stasiun televisi swasta berjaringan tahun 1990-an. Televisi swasta menggunakan kanal frekuensi ultra tinggi (UHF) dengan lebar pita untuk satu program siaran sebesar 8 MHz.
Migrasi dari sistem penyiaran analog ke digital menjadi tuntutan teknologi secara internasional. Aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran televisi mulai dikembangkan di pertengahan tahun 1990-an. Uji coba penyiaran televisi digital dilakukan pada tahun 2000 dengan pengoperasian sistem digital dilakukan bersamaan dengan siaran analog sebagai masa transisi.
Tahun 2006, beberapa pelaku bisnis pertelevisian Indonesia melakukan uji coba siaran televisi digital. PT Super Save Elektronik melakukan uji coba siaran digital bulan April-Mei 2006 di saluran 27 UHF dengan format DMB-T (Cina) sementara TVRI/RCTI melakukan uji coba siaran digital bulan Juli-Oktober 2006 di saluran 34 UHF dengan format DVB-T. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:07/P/M.KOMINFO/3/2007 tanggal 21 Maret 2007 tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk Televisi Tidak Bergerak di Indonesia menetapkan DVB-T ditetapkan sebagai standar penyiaran televisi digital teresterial tidak bergerak.
Stasiun-stasiun televisi swasta memanfaatkan teknologi digital pada sistem penyiaran terutama pada sistem perangkat studio untuk memproduksi, mengedit, merekam, dan menyimpan program. Sementara itu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum dalam jumlah besar, dimana menggunakan lebih dari satu kanal transmisi. Penyelenggara berperan sebagai operator jaringan dengan mentransmisikan program stasiun televisi lain secara terestrial menjadi satu paket layanan. Pengiriman sinyal gambar, suara, dan data oleh penyelenggara televisi digital memakai sistem transmisi digital dengan satelit atau yang biasa disebut sebagai siaran TV berlangganan.
TVRI telah melakukan peluncuran siaran televisi digital pertama kali di Indonesia pada 13 Agustus 2008. Pelaksanaan dalam skala yang lebih luas dan melibatkan televisi swasta dapat dilakukan di bulan Maret 2009 dan dipancarkan dari salah satu menara pemancar televisi di Joglo, Jakarta Barat. Sistem penyiaran digital di Indonesia mengadopsi sistem penyiaran video digital standar internasional (DVB) yang dikompresi memakai MPEG-2 dan dipancarkan secara terestrial (DVB-T) pada kanal UHF (di Jakarta di kanal 40, 42, 44 dan 46 UHF) serta berkonsep gratis untuk mengudara. Penerimaan sinyal digital mengharuskan pengguna di rumah untuk menambah kotak konverter hingga pada nantinya berlangsung produksi massal TV digital yang bisa menangkap siaran DVB-T tanpa perlu tambahan kotak konverter.
Selain siaran DVB-T untuk pengguna rumah, dilakukan uji coba siaran video digital berperangkat genggam (DVB-H). Siaran DVB-H menggunakan kanal 24 dan 26 UHF dan dapat diterima oleh perangkat genggam berupa telepon seluler khusus. Keutamaan DVB-H adalah sifat siaran yang kompatibel dengan layar telepon seluler, berteknologi khusus untuk menghemat baterai, dan tahan terhadap gangguan selama perangkat sedang bergerak. Jaringan DVB-H di Indonesia dipercayakan kepada jaringan Nokia-Siemens.
Departemen Komunikasi dan Informasi merencakan untuk mengeluarkan lisensi penyiaran digital pada akhir tahun 2009 bersamaan dengan penghentian pemberian izin untuk siaran televisi analog secara bertahap.

Pemerintah telah menetapkan peserta yang mendapat izin frekuensi sementara untuk menyelenggarakan uji coba DVB-T dan DVB-H di Jakarta yaitu :
• Untuk DVB-T : Lembaga Penyiaran Publik TVRI dan Konsorsium TV Digital Indonesia (KTDI): SCTV, ANTV, TransTV, Trans7, TV One, Metro TV

• Untuk DVB-H : Telkom Tbk (Telkomsel dan TELKOMVision)dan Mobile-8 Telecom Tbk (didukung oleh TV grup MNC: RCTI, Global, TPI)

Perangkat penerima yang akan mendukung uji coba siaran digital di Indonesia adalah Polytron dengan produk TV digital dan kotak konverter. Polytron akan mengeluarkan TV digital berukuran 21 inchi dan 29 inchi dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat. Uji coba siaran tv digital KTDI dimatikan sepihak oleh KTDI pada pertengahan Februari 2010. Dan sampai pertengahan Maret 2010 belum ada kabar kapan siarannya bakal mengudara kembali. Akibatnya banyak pemilik STB yang dirugikan karena regulasi pemerintah yang tidak jelas .

Contoh TV digital adalah seperti Indovision, Aora, Telkomvision, YES tv, Top TV

Tentang Wikipedia

Wikipedia adalah suatu ensiklopedia online yang bebas disunting oleh siapa saja. Pendiri Wikipedia adalah Jimmy Wales. Pernah menggambarkan Wikipedia sebagai "sebuah usaha untuk menciptakan dan menyebarkan sebuah ensiklopedia bebas dalam berbagai bahasa berkualitas tinggi kepada setiap orang di planet ini dalam bahasanya sendiri". Wikipedia hadir untuk membawa pengetahuan bagi orang yang memerlukannya.

Apakah sumber di Wikipedia dapat dipercaya ?

Wikipedia telah berulang kali mengalami perselesihan yang panjang mengenai kelayakan, keakuratan faktual, dan netralitas artikel-artikel semacam ini, termasuk artikel mengenai Jimmy Wales, pendiri Wikipedia . Berkaca dari kejadian-kejadian itu, penting untuk menjaga posisi netral Wikipedia dan menghindari munculnya pemaksaan suatu sudut pandang. Namun, ini bukan berarti, bahwa tidak mungkin menulis suatu otobiografi yang netral dan dapat dipastikan, atau bahwa otobiografi sama sekali dilarang. Hanya saja, orang cenderung untuk mempromosikan diri mereka, baik secara nyata (seperti mengatakan “Saya hebat”) atau dengan cara yang lebih halus (seperti tidak menyertakan suatu kejadian negatif tapi penting dan dapat dipastikan dalam hidup mereka, atau menambahkan banyak hal positif tapi tak bersumber, atau memberikan terlalu sedikit perhatian pada hal-hal yang negatif). Karenanya, menulis suatu otobiografi sangat tidak disarankan. Jika seseorang ingin menulis otobiografi, disarankan untuk mendiskusikan hal itu dengan komunitas dan mendapatkan konsensus dulu.

Namun, setiap artikel Wikipedia diharapkan untuk meliput subjeknya dengan cara netral, adil, dan komprehensif untuk memajukan pengetahuan pada subjek tersebut secara keseluruhan. Artikel yang terutama hanya ditujukan untuk memajukan kontributornya akan dihapus.

Menurut saya pribadi sebagai sudut pandang netral sumber yang ada di Wikipedia sudah dapat dipercaya karena Wikipedia adalah suatu ensiklopedia, ia harus merupakan sumber sekunder atau tersier. Ini berarti bahwa Wikipedia tidak boleh memiliki informasi atau teori "baru" dan semua informasi harus mengutip referensi dari pihak ketiga. Fakta, penuturan kembali peristiwa, dan klarifikasi yang mungkin ingin Anda tambahkan pada suatu artikel mengenai diri Anda haruslah dapat dipastikan. Contoh lain pada penulisan otobiografi

Beberapa masalah dengan otobiografi adalah:

* Seringkali bersifat biasa, biasanya hanya bersifat positif. Manusia memiliki kecenderungan untuk melebih-lebihkan jika berbicara mengenai diri mereka, dan membuat opini seolah sebagai fakta. Wikipedia tidak memberikan opini sebagai fakta. Sebagai contoh, jika Muhammad Ali menulis "I am the greatest" dalam artikel Wikipedia mengenai dirinya, maka hal tersebut tidak dapat diterima. Artikel Wikipedia harus ditulis dengan sudut pandang netral (yang bukan hanya berarti menulis dari sudut pandang orang ketiga).

* Tidak dapat dipastikan. Jika satu-satunya sumber dari suatu fakta mengenai Anda adalah diri Anda sendiri, maka pembaca tidak dapat memastikannya. Pembaca tidak akan dapat memastikan harapan, mimpi, pemikiran, dan aspirasi Anda. Walaupun mungkin benar, jika pembaca tidak dapat memastikan hal tersebut, hal tersebut tidak layak ada di sini. Semua yang ada di artikel Wikipedia harus dapat dipastikan.

* Mengandung riset asli yang belum pernah dipublikasikan (orisinal). Orang sering memasukkan informasi ke dalam otobiografi yang belum pernah diterbitkan di tempat lain, atau merupakan hasil dari pengetahuan dari tangan pertama. Informasi semacam ini mengharuskan pembaca untuk melakukan riset primer untuk dapat memastikannya. (Sebagai contoh: Kecuali jika ukuran sepatu Anda, untuk suatu alasan yang luar biasa, telah menjadi pengetahuan publik, memasukkan ukuran sepatu Anda ke dalam artikel mengenai diri Anda adalah riset orisinal, karena untuk memastikan hal itu mengharuskan pembaca untuk datang kepada Anda dan mengukur kaki Anda sendiri.) Wikipedia bukanlah penerbit, dan karenanya, riset orisinal tidak diizinkan di Wikipedia.

New Media

New Media

Kata media berasal dari bahasa latin yang memiliki arti sebagai perantara sebuah informasi dengan penerima informasi. atau bahasa simpelnya media berarti perantara

Manfaat media itu sendiri yang bisa kita rasakan adalah sarana untuk memudahkan dalam mendapatkan yang kita inginkan.
Dengan penambahan istilah “new”, berarti berhubungan dengan waktu. Seperti dengan adanya perubahan pada era modern serta bantuan teknologi computer , maka konsumen dapat menikmatinya secara atraktif. Jadi new media ini memberi kesempatan akses on-demand yang di peruntukkan untuk berbagai konten, tanpa batas tempat, perangkat digital serta umpan balik pengguna interaktif, partisipasi kreatif dan pembentukan masyarakat dari isi media tersebut.
Lalu apakah computer bisa pula kita sebut pula sebagai new media? Karena banyak orang yang beranggapan bahwa computer lah new media itu. Namun jika kita timbang, bukankah computer hanya sebuah mesin dan tidak bisa dijadikan sebagai barometer sebagai new media itu sendiri.

Media baru secara sederhana adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum, dsb yang menggunakan komputer sebagai media-nya. Jadi, sangatlah tidak tepat untuk memasukkan televisi, radio apalagi media cetak sebagai bagian dari media baru

Beda New Media dengan Media Tradisional?
yang membedakan media baru dari media tradisional bukan digitalisasi konten media ke bit, tetapi kehidupan yang dinamis dari "new media" isi dan hubungan interaktif dengan konsumen media itu sendiri. jadi singkatnya perbedaan new media dan media tradisonal yang paling nampak adalah pengaksesannya secara real time.


Jadi (New media adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh dapat Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROMS, dan DVD. Media baru bukanlah televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas.)

sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/New_media